RSS
Malam Nisyfu Sya'ban jatuh pada AHAD 23 juni 2013 malam senin. "Mohon maaf lahir dan batin":)
Picture Slow Motion








GOWES..GOWES…  SEPEDA TEKNOLOGI KENDARAAN RAMAH LINGKUNGAN

Essay : T. Okni Nardianty
Bersepeda atau bahasa akrabnya ngegowes paling enak dilakukan di hari minggu atau hari libur. Kita sudah mengetahui bahwasannya program pemerintah kota “car free day” yang sudah banyak diterapkan di kota besar di Indonesia, biasanya jatuh pada akhir pekan atau weekend. Dimana pada satu hari itulah pengendara sepeda bak raja jalanan yang bisa dengan sepuas hati menguasai semua jalan yang pada hari biasa lebih didominasi oleh kendaraan bermotor baik mobil, angkutan umum dan yang paling banyak adalah motor. Pada hari biasa jangan harap pengendara sepeda bisa ‘melenggang kangkung’ seperti itu, karena jalanan yang macet juga tingkat polusi yang sangat tinggi oleh asap kendaraan yang mengandung timbal. Jadi niat bersepeda untuk menjadi sehat justru mengundang penyakit terutama penyakit seputar pernafasan, kecuali pengendara sepeda menggunakan masker penutup hidung.
Di Indonesia, sebagian besar bersepeda hanya merupakan hobby. Walau sekarang telah terbentuk komunitas pekerja yang menggunakan sepeda sebagai metode kendaraan utama ke kantor  dengan sebutan ‘bike to work’ atau disingkat B2W. Jumlahnya makin hari makin bertambah, namun tetap saja itu hanya sebatas kalangan pecinta sepeda, selebihnya tetap lebih suka bermacet-macetria di jalan dengan kendaraan bermotornya. Karena angkutan umum juga jauh dari nyaman, maka dari itu masih banyak yang memilih berkendaraan pribadi ke tempat kerja juga ke kampus.
Di era pemanasan global saat ini, setiap orang memiliki tanggung jawab menjaga lingkungan; oleh karena itu, selain mengnunakan sepeda yang menjaga kesehatan dengan emisi nol karbon dioksida, secara aktif kita sebagai mahasiswa juga penting dan perlu mendalami teknologi kendaraan ramah lingkungan ini, dengan tujuan selain mempublikasikan kepada masyarakat juga sekaligus mengurangi pemanasan global. Sepeda juga merupakan alat transportasi yang tentunya ramah lingkungan. Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Sepeda tidak dibutuhkan bahan bakar apapun untuk mengoperasikannya. Oleh karena itu, sepeda tidak menghasilkan efek yang buruk bagi lingkungan. Selain itu, manfaat langsung yang bisa orang rasakan dari bersepeda adalah sebagai salah satu cara berolah raga murah dan meriah. Apalagi jika bersepeda secara rutin, dijamin badan akan menjadi bugar dan sehat. Sambil bersepeda, kita juga dapat menikmati dan lebih mengenal lingkungan sekitar kita. Mungkin poin-poin tersebutlah yang menjadi acuan utama bagi masyarakat untuk menjadikan sepeda sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Ditambah pula, sarana dan fasilitas untuk bersepeda juga tersedia secara baik dan didukung oleh Pemerintah dengan menyediakan jalur sepeda yang nyaman dan aman “car free day”.
Sejumlah orang memang masih mencibir tentang penggunaan sepeda sebagai alternatif alat transportasi untuk menunjang aktivitas bekerja karena mereka masih menganggap bahwa pemakaian sepeda sebagai alat transportasi akan merepresentasikan kesenjangan kelas sosial bagi pemakainya. Padahal, sesungguhnya hal ini sangat bergantung pada bagaimana kita memaknai arti bersepeda. Memaknai sesuatu atau enrichment adalah bagaimana kita memandang dan menempatkan sesuatu tersebut pada persepsi kita. Bagaimana kita memandang sesuatu itu akan sangat tergantung pada bagaimana kita memaknai sesuatu tersebut.
Sewaktu kita hanya punya sepeda dan belum punya sepeda motor, apalagi mobil, ke mana-mana setiap kali beraktivitas, kita selalu menggunakan sepeda, entah itu ke kampus, ke warung, ke perpustakaan, ke tempat les, ke rumah kawan, atau ke mana pun. Namun, saat kita mulai dewasa dan banyak di antara kawan kita yang telah mengendarai sepeda motor, bahkan mobil, kita sering beranggapan bahwa memakai sepeda motor, apalagi mobil, lebih bergengsi daripada naik sepeda. Dengan kata lain, mengendarai sepeda lebih terhina daripada mengendarai motor. Ke sekolah menenga apalagi kuliah kita saja sudah merasa malu menggenjot sepeda, terlebih lagi jika berkunjung ke rumah seseorang yang kita ingin dekati. Kita lebih senang naik angkot daripada bersepeda. Lebih bergengsi dan berkelas, katanya.
Itulah contoh konkret bagaimana kita memaknai sesuatu hal, dalam hal ini sepeda. Jika kita memaknai bahwa sepeda merupakan alat angkut yang sangat hina, kita akan malu mengendarainya. Sebab, kita telah menganggap bahwa diri kita sangat hina akibat sepeda itu. Namun, jika kita memaknainya dengan makna lain yang lebih tinggi, kita akan dengan senang hati atau bahkan sangat bangga mengendarai sepeda. Jika kita mengaitkankan makna bersepeda dengan olahraga, kita akan dengan senang hati bersepeda karena ada target tinggi berupa kebugaran serta kesehatan yang hendak kita capai, betapapun jalan naik atau turun gunung, baik di jalan raya maupun di jalan tanah berbatu atau berlumpur, kita akan dengan senang hati menggenjot sepeda, bahkan menuntun atau memanggul sepeda itu jika jalan tak lagi bisa dilalui dengan mengendarainya. Itu semua kita lakukan dengan senang hati dan gembira.
Oleh karena itu, mari kita sebagai masyarakat indonesia yang cinta tanah air maknai aktivitas bersepeda kita dengan makna tertinggi. Jika kita meletakkan makna bersepeda sekadar sebagai gaya hidup para eksekutif, kita hanya akan senang hati mengendarai sepeda sebatas gaya hidup. Sebab, dalam persepsi kita, kita tidak sedang mengendarai sepeda, tetapi kita sedang larut mengikuti mode dan gaya hidup, yang sesaat berikutnya dapat pudar sejalan munculnya gaya hidup yang lain. Namun, jika kita melekatkan arti bersepeda secara hakiki bahwa sepeda adalah alat transportasi yang ramah lingkungan, sebagaimana yang dilakukan anggota komunitas pekerja bersepeda atau ‘bike to work’ (B2W), kita akan dengan senang hati dan bangga mengendarai sepeda tersebut. Sebab, dalam persepsi kita, sesungguhnya kita tidak hanya sedang mengayuh sepeda untuk beraktivitas, tetapi kita juga sedang beramal saleh bagi jagat raya ini dengan mengurangi pemanasan global, mengurangi polusi udara kota yang semakin hari semakin mengkhawatirkan. Hayu kita hijaukan bumi ini, kita birukan langit ini. !!

Binatang-Binatang yang Paling Gampang Dipelihara 

Pengen punya binatang peliharaan, tapi males ngurusnya? Cuma nyunyu.com yang tau solusinya!

Di dalam kehidupan kita selain kita memelihara lingkungan dan diri kita sendiri, kita juga bisa memelihara yang namanya binatang. Inget, ini dipelihara konteksnya. Beda sama kamu yang beli binatang, terus dikurung dan dikasi makan ama minum doang. Itu sih mirip-mirip sama menjarain binatang kamu. Jadi, yang namanya miara binatang juga harus ada bumbu-bumbu kasih sayangnya. Kalo bosen bisa kamu kasih bumbu penyedap, lalu digoreng, dan disajikan hangat-hangat.

Tapi pada kenyataannya, seringkali banyak kan dari kamu yang miaranya ogah-ogahan? Karena itu, Nyunyu sebagai situs yang sangat mengerti anak muda seperti kamu, mau memberikan sebuah konsep terbaru dalam memelihara binatang, walaupun sudah berlangsung tanpa kamu sadari. Tidak bisa dimungkiri, emang banyak hal yang kurang kamu sadarin dalam kehidupan sehari-hari. Seperti ada orang yang sudah berusaha ngejar kamu mati-matian, tapi kamu gak sadar juga.

Kami cuma ingin menawarkan beberapa binatang, yang bisa kamu pelihara, walaupun kamu ogah-ogahan sekalipun. Menarik, kan? Ya kalo di taneman ini seperti rumput teki, tumbuhan putri malu, atau tumbuhan pepaya, yang kamu tidak sadari kehadirannnya tapi dia bisa tumbuh dengan percaya diri, tiba-tiba ada aja gitu.

Apa aja sih binatang-binatang itu? Yuk kita panggil sama-sama kehadirannya.

Nyamuk
Hewan yang kalo udah mati bakalan mirip sama upil kering ini, ternyata nama Inggris-nya lebih keren loh, sebut aja Mosquito. Dan, kerennya di dunia kita yang bulet ini, ternyata ada sekitar 2700 jenis nyamuk. Kami cuma kasian aja sama pegawai sensusnya sih. Gimana ngedatengin rumah nyamuknya satu-satu ya?

Nah, memelihara nyamuk itu mudah sekali. Kamu tinggalin aja wadah, atau bak mandi, nanti mamah nyamuk akan dateng ke situ dan menebar telornya dengan wajah sumringah. Gak lama tar uget-uget alias jentik (biasa dicebut ncu) akan nongol di air itu. Sebut aja mereka adalah dedek-dedek nyamuk.

Nanti pas udah gede, kamu gak perlu repot-repot kasih mereka makan pagi, siang, malem, yang perlu kamu lakuin cuma pasrah. Iya pasrah, pas mereka laper, mereka bakalan nyedot darah. Tapi kalo kamu telaten, kamu bisa ngelatih dia buat nyedot WC. Nggak, deng.

Semut
Kalo kamu ngerasa artikel ini gak penting, eits tunggu dulu, kamu bisa dapetin info-info yang orang lain gak tau di sini. Kamu tau gak? Kalo semut itu ternyata bisa ngebawa barang yang beratnya sampe 20 kali dari berat badannya sendiri. Itu ya kira-kira mirip kayak kamu bisa ngangkat 1 mobil. Jago gak tuh semut?! Nah, selain itu semut juga punya kaki yang kuat banget. Makanya kamu kadang-kadang suka ngeliat semut tiba-tiba ngebut. Nah itu karena kakinya kuat, terus ada banyak pula! Sama satu lagi, kekuatan semut itu dia itu gak bisa kesleo. Buktinya, kalo dia jatuh dari lantai dua, gak patah kaki, kan? Soalnya gak ada tukang urut semutnya.

Nah, untuk pemeliharaan semut, kamu gak perlu ngelakuin apa-apa juga. Mereka bisa cari rumah sendiri, di sela-sela rumah kamu. Untuk makanan juga mereka bisa mandiri, mereka cepet banget kalo cari makanan, kamu tinggal sebentar juga tiba-tiba ada semut, kan?

Yang perlu kamu lakuin cuma ati-ati, ati-ati keinjek yah..
Dan, ada satu info lagi nih, semut sekarang udah ada yang dijual untuk dipelihara loh! Nih, liat deh rumah semut buat meliharanya, keren kan?!


Anjing
Anjing yang kita bicarain di sini, gak harus anjing kita. Kalo kamu emang ogah miara, maka kamu bisa memilih untuk ‘miara’ anjing tetangga. Inget dong, pepatah “rumput tetangga itu lebih hijau”, tentunya ini berlaku juga untuk binatang peliharaan, kamu bisa nemuin anjing yang lebih hijau menarik juga. Kenapa lebih menarik? Kalo kamu miara anjing tetangga, kamu cuma perlu mengungkapkan kasih sayang aja, jadi yang ngasih makan minum biar yang punya aja. Namanya juga anjing tetangga kan. Di samping menimalisir biaya, kamu bisa tetep punya anjing, walaupun kamu ogah miaranya. Brilian, bukan? Tapi inget, walaupun itu bukan anjing kamu, sebagai figur yang baik, kamu harus tetep bisa jadi suri tauladan dan soko guru perekonomian baik buat anjing itu, maupun si pemilik anjingnya.

Binatang hilang
Yang terakhir ini bentuknya boleh binatang apa aja. Yang penting dia ngaku kalo dia binatang. Nah, untuk miara binatang hilang, kamu bisa ngelakuin apa pun yang kamu ikhlas untuk melaksanakannya. Karena apapun kalo dilakukan dengan ikhlas, kelak akan jadi berkah. Nah, kalo kamu udah bosen, kamu tinggal buka aja pintu depan. Kalo dia ilang, ya berarti dia udah kembali ke habitatnya. Gampang, kan?!

Itu beberapa pilihan untuk kamu yang pengen miara sesuatu, tapi males ngurusinnya. Tapi ada sih tips lain, kamu bisa coba miara batu-batuan, lemari jati, atau mungkin miara piring antik. Mereka cuma perlu disimpen aja yang rapih. Selamat memelihara!